banner 728x250
Berita  

Prof. Muntasir, Dewan Pakar PP PERGUNU Asal Aceh, Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Bidang Politik Islam di Universitas Malikussaleh

Lhokseumawe, 11 Juli 2025 — Universitas Malikussaleh (UNIMAL) kembali menorehkan catatan penting dalam dunia akademik dengan mengukuhkan Prof. Dr. Tgk. H. Muntasir Akadir, M.A. sebagai Guru Besar dalam bidang Politik Islam. Pengukuhan ini menjadi momen bersejarah, tidak hanya bagi civitas akademika UNIMAL, tetapi juga bagi dunia pendidikan dan dakwah Islam di Indonesia, khususnya di Aceh.

Prof. Muntasir merupakan tokoh intelektual dan ulama nasional asal Aceh yang selama ini dikenal aktif sebagai Dewan Pakar Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP PERGUNU). Kiprah dan pemikirannya banyak berkontribusi dalam mengembangkan paradigma politik Islam yang inklusif, moderat, dan sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan Indonesia.

Acara pengukuhan berlangsung dalam Sidang Senat Terbuka di Aula ACC UNIMAL Cunda 11 Juli 2025, yang dihadiri oleh jajaran rektorat, guru besar, tokoh agama, akademisi, serta para tamu undangan dari berbagai lembaga dan ormas Islam. Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Kontekstualisasi Gagasan dan Pemikiran Ulama Dayah dalam Pembangunan Politik di Aceh”, Prof. Muntasir menegaskan urgensi menghadirkan kembali nilai-nilai politik Islam ke dalam sistem demokrasi modern. Menurutnya, politik dalam perspektif Islam bukan semata tentang kekuasaan, tetapi tentang amanah, keadilan, dan keberpihakan terhadap rakyat.

“Saat pemikiran ulama hanya tertinggal di lembaran kitab kuning tanpa aktualisasi, maka politik kehilangan arah moralnya. Aceh membutuhkan bangunan politik yang tidak hanya demokratis, tetapi juga bernurani. Dan itu bisa digali dari warisan pemikiran ulama dayah,” tegas beliau dalam orasinya yang mendapat aplaus panjang dari hadirin.

Prof. Dr. Herman Fithra, Asean.Eng., Rektor Unimal dalam sambutannya menyampaikan bahwa:

Prof. Muntasir selain sebagai Guru Besar pertama dalam bidang Politik Islam di Universitas Malikussaleh, juga menjadi representasi konkret bahwa pesantren bukan hanya sumber moralitas, tetapi juga lumbung intelektual yang mampu berbicara di ruang-ruang ilmiah nasional.

“Prof. Muntasir adalah figur akademisi yang melampaui sekat-sekat institusional. Ia adalah jembatan hidup antara ilmu syar’i dan ilmu sosial-politik kontemporer, ujar rektor unimal

Ketua Umum PP PERGUNU, Prof Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag., juga turut memberikan ucapan selamat. “Prof. Muntasir adalah aset besar bangsa dan dunia pendidikan Islam. Kami sangat bangga beliau menjadi bagian dari Dewan Pakar Pengurus Pusat PERGUNU. Pencapaian ini akan semakin memperkuat posisi guru dan ulama dalam membangun peradaban bangsa,” ujarnya.

Prof. Muntasir adalah satu dari sedikit tokoh Dayah Aceh yang menempuh jalur akademik dan berhasil mencapai jenjang Guru Besar dalam bidang yang strategis dan berdampak langsung pada masyarakat. Ia dikenal sebagai figur yang konsisten dalam mengembangkan dakwah berbasis ilmu pengetahuan serta aktif dalam membina generasi muda di pesantren, kampus, dan ruang publik.

Dengan pengukuhan ini, Universitas Malikussaleh berharap Prof. Muntasir terus memberi kontribusi strategis, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam merumuskan pemikiran Islam yang konstruktif bagi bangsa dan umat.